Sejarah Singkat Perang Dunia II
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang dimulai. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut adalah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Pihak Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
- Nazi Jerman : Adolf Hitler
- Italia : Benito Mussolini
- Jepang : Hideki Toj
Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros minoritas:
- Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
- Negara Boneka Jepang:
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India - Negara boneka Italia:
Albania dan Ethiopia - Negara boneka Jerman
Serbia - Negara lainnya yang berkoalisi
Spanyol dan Denmark - Bekas anggota
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Negara Sekutu:
- Britania Raya : Winston Churchill
- Uni Soviet : Joseph Stalin
- Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
- Republik China : Chiang Kai-Shek
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok
Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama
melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota Sekutu
- Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada - Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva - Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia - Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia - Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile - Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas
- Uni Soviet = 23,200,000
- Cina = 10,000,000
- Jerman = 7,500,000
- Polandia = 5,600,000
- Indonesia = 4,000,000
- Jepang = 2,600,000
- India = 1,587,000
- Yugoslavia = 1,027,000
- Perancis Indochina = 1,000,000
- Rumania = 841,000
- Hungaria = 580,000
- Perancis = 562,000
- Italia = 459,500
- U.K = 450,400
- Amerika Serikat = 418,500
- Cekoslowakia = 365,000
- Lithuania = 353,000
- Yunani = 300,000
- Latvia = 227,000
- Belanda = 205,900
- Ethiopia = 205,000
- Dll
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni
Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran
Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan
persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan
kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan
hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan
Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai
belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan
persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha
untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia
hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika
Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis)
yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya
pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di
dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur
dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan
Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal
dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara
di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika
Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham
yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi
masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional
mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai
negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa
tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina)
berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan
dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni
Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania,
Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan
perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan
Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan
bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka,
dan Filipina. (dampak positif)
2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi
terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state)
sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan,
pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang
membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan
menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan
masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika
tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni
Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan
Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara
peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947
dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat
memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1. Amerika
Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2. Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
· Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
· Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
· Mencegah terjadinya inflasi.
· Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
· Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
· Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3. Bantuan
akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan
yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan
Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang
erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya.
Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi
pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
1. Doctrine Truman
merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan
Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh
komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan
gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
2. Point Four Program
merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada
negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
3. Colombo Plan
merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan
peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya
diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara
lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7
negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda,
Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall
Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di
Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab
seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat
pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana
hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet
dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan
perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka
panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami
kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II
terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki
jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan
antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta
berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara
lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian
sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa
Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan
sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan
Bank Dunia (World Bank).
Tugas
kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan
kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi
negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat
yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga
internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan
berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih
banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration
(UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan
memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan
Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman,
hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu
bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan
pembangunan kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh European
Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.
Trimakasih Sudah Membaca dan Mengunjungi Blog ini :)
Untuk Lebih Jelasnya Silaka Klik ini : Sejarah Perang Dunia 2 Lengkap
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar secara baik sesuai topik pembahasan